Siapa yang tak kenal Maladewa?! Sebuah negara kepulauan di Samudera
Hindia yang berhasil mencuri perhatian dunia. Maladewa menyajikan
lanskap memesona dari hamparan pasir putih yang berkilau, air biru
jernih, dan pemandangan terumbu karang yang luar biasa.
Tak heran jika akhirnya negara ini dianggap sebagai surga tropis di
tengah Samudera Hindia, yang terdiri dari 1.190 pulau karang dan atol
yang membentang lebih dari 90.000 kilometer persegi.
Ini dia 5 fakta mengejutkan tentang "Tempat Romantis" ini :
Dibangun oleh seorang Pangeran yang diasingkan
Maladewa menjadi gugusan pulau yang sangat penting karena dilewati
beberapa rute perdagangan. Orang-orang pertama yang secara resmi
menjajah pulau-pulau di Maladewa berasal dari India yang diduga terjadi
sebelum 269 SM. Dahulu, Maladewa tidak dipimpin oleh siapa pun, hanya
ada masyarakat yang cinta damai - yang menyembah matahari dan air.
Kerajaan pertama di Maladewa sebenarnya didirikan oleh putra raja Kalinga di India. Kala itu, raja merasa sangat kecewa pada putranya, sehingga dia mengasingkannya ke Maladewa. Pangeran itu bernama Sri Soorudasaruna Adeettiya. Dia adalah orang yang berjasa di balik berdirinya Dinasti Adeetta atau juga dikenal sebagai Dinasti Surya.
Kerajaan pertama di Maladewa sebenarnya didirikan oleh putra raja Kalinga di India. Kala itu, raja merasa sangat kecewa pada putranya, sehingga dia mengasingkannya ke Maladewa. Pangeran itu bernama Sri Soorudasaruna Adeettiya. Dia adalah orang yang berjasa di balik berdirinya Dinasti Adeetta atau juga dikenal sebagai Dinasti Surya.
Melek Aksara
Sembilan puluh delapan persen warga Maladewa melek aksara. Karena
mengetahui bahwa pendidikan berperan penting terhadap masa depan, warga
Maladewa yang tersebar di sejumlah pulau berusaha membuat program
pendidikan terpadu yang cukup rumit, dengan 35 persen dari penduduk
negara itu berusia di bawah 18 tahun.
Dengan bantuan UNICEF, Maladewa berhasil menciptakan program pendidikan terpadu pada tahun 1978. Mereka kemudian membangun Pusat Sumber Daya Guru yang memanfaatkan internet untuk pengajaran jarak jauh antar pulau, dan menciptakan program pendidikan untuk anak-anak dan orangtua.
Dengan bantuan UNICEF, Maladewa berhasil menciptakan program pendidikan terpadu pada tahun 1978. Mereka kemudian membangun Pusat Sumber Daya Guru yang memanfaatkan internet untuk pengajaran jarak jauh antar pulau, dan menciptakan program pendidikan untuk anak-anak dan orangtua.
Menonton Paus
Tur menonton paus menjadi salah satu atraksi wisata yang paling dicari
saat ini. Pada waktu tertentu setiap tahun, ada sekitar 10 sampai 12
spesies paus yang berbeda dan lumba-lumba yang mendatangi kawasan
terumbu karang Maladewa. Maladewa juga menjadi salah satu tempat paling
terkenal di dunia untuk melihat penampakan ikan terbesar di dunia, yakni
hiu paus. Panjang tubuh ikan raksasa ini bisa mencapai 5,5-10 meter.
Mayoritas Muslim
Maladewa adalah sebuah negara yang masyarakatnya sebagian besar
memeluk agama Islam. Awalnya, penduduk Maladewa memeluk Buddha, namun
pada abad ke-12 pengaruh Islam mulai masuk. Pada abad ke-16, pulau-pulau
tersebut dijajah oleh Portugis, yang berusaha memaksa penduduk untuk
menjadi penganut Kristen. Namun, hal itu gagal dan berakhir dengan
pertumpahan darah.
Hukum Islam
Maladewa memiliki peraturan yang ketat terkait hukum agama. Oleh
karenanya, para wisatawan yang berkunjung ke sana diharap mematuhi dan
menghormati tradisi Muslim. Alkohol tidak diperjualbelikan secara umum,
melainkan hanya dapat ditemui di resor-resor hotel. Kemudian selama
Ramadan, wisatawan diharapkan untuk menghormati tradisi Muslim, dengan
menghindari makan, minum, dan merokok pada siang hari. Tetapi, beberapa
restoran mungkin masih akan melayani wisatawan.
Pustaka :
merdeka.com
0 komentar:
Posting Komentar